Blog ini merupakan salah satu media mencurahkan segala ilmu dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan gigi maupun kesehatan masyarakat secara keseluruhan, dengan blog ini diharapkan dapat menjalin dan mempererat silaturrahmi sesama kita dan untuk kita.
Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 08 Oktober 2014
MODUL
BAGIAN ILMU
KESEHATAN GIGI MASYARAKAT DAN
ILMU KEDOKTERAN
GIGI PENCEGAHAN
RUMAH SAKIT GIGI
DAN MULUT
BAITURRAHMAH
Disusun Oleh
Masra Roesnoer,
drg., M.Kes
Intan Batura
Endo Mahata, drg., MM
FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS
BAITURRAHMAH
P A D A N G
2013
KATA
PENGANTAR
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
pada hakekatnya adalah bertujuan untuk menciptakan dokter gigi yang
professional dan berakhlakul karimah yaitu menciptakan sumber daya manusia
kesehatan yang mampu menjawab tantangan terhadap era globalisasi yang pada
gilirannya dapat memeberikan kontribusi yang besar terhadap masyarakat, oleh
karena itu sarjana kedokteran gigi, dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Baiturrahmah tidak hanya unggul dalam teori tapi juga bisa
memecahkan permasalahan di lapangan serta
mampu menjawab masalah yang dihadapi di lapagan.
Kepaniteraan Klinik
di Bagian Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedoktreran Gigi Pencegahan ini merupakan bagian penting dalam
kepaniteraan klinik di RSGMP Baiturrahmah /FKG Universitas Baiturrahmah dan
kegiatan ini dilaksanakan pada akhir bagian dari kepaniteraan klinik sehingga
diharapkan mahasiswa mandiri dan mampu mengaplikasikan ilmu kedokteran gigi
ditengah-tengah masyarakat dan yang dibekali dengan kemampuan kognitif, psikomotor dan
afektif, sehingga lulusan mempunyai
kompetensi yang lebih baik.
Padang,
Juli 2013
Kepala
Bagian
Masra Roesnoer, drg., M.Kes
BAB
I
I. PENDAHULUAN
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Baiturrahmah pada hakekatnya adalah bertujuan untuk menciptakan
dokter gigi yang profesional yaitu sumber daya manusia bidang kesehatan yang mampu
menjawab tantangan terhadap era globalisasi yang pada gilirannya dapat memeberikan
kontribusi yang besar terhadap masyarakat, oleh karena itu sarjana kedokteran
gigi, dokter gigi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahamah tidak hanya unggul
dalam teori tapi juga bisa memecahkan permasalahan di lapangan. Jadi selain mampu
menjawab masalah yang dihadapi di lapagan
.
Pendidikan pada fakultas kedokteran
gigi memerlukan pengalaman belajar yang komprehensif baik pengalaman belajar di
kampus, klinik maupun dilapangan. Pengalaman yang komprehensif ini memberikan
pengalaman yang lengkap bagi mahasiswa agar mereka mampu untuk menyelesaikan
masalah yang ada.
Kegiatan di Bagian Kesehatan Gigi Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Gigi Pencegahan ( IKGM-P ) ini merupakan bagian
penting dalam kepaniteraan klinik
di Rumah Sakit Gigi dan
Mulut Baiturrahamah / Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas
Baiturrahmah dan kegiatan ini dilaksanakan pada akhir bagian dari kepaniteraan
klinik sehingga diharapkan mahasiswa mandiri dan mampu mengaplikasikan ilmu
kedokteran giginya kepada masyarakat serta mengetahui tentang manajemen
kegiatan yang ada di puskesmas, kegiatan dibagian ini adalah dalam rangka
menyelesaikan pendidikan profesi dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Baiturrahmah Padang
sebelum
mereka benar-benar diturunkan ke masyarakat.
II. TUJUAN
2.1 TUJUAN
UMUM
Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu ditengah-tengah
masyarakat dan menjadi tenaga medis yang profesional yang pada gilirannya bisa
menjawab masalah yang ada di hadapannya sehingga dapat memberikan pelayanan
yang bermutu.
2.2 TUJUAN
KHUSUS
2.2.1.PENATALAKSANAAN SURVEY EPIDEMIOLOGI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1.
Mengumpulkan data penyakit gigi dan mulut,
perilaku, serta faktor-faktor yang berhubunagna dengan masalah kesehatan gigi
dan mulut di masdyarakat.
2. Mengolah
dan menyajikan data,serta menganalisis hasil pengolahan data
3. memperoleh gambaran atau
profil tentang kesehatan gigi dan mulut serta faktor-faktor lain yang
berhubungan dengan masalah gigi dan mulutnya
2.2.2 PENATALAKSANAAN UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
1. Mencegah
penyakit dan kelainan gigi dan mulut
2. Meningkatkatkan
status kesehatan gigi dan mulut
3. Memberikan
pendidikan kesehatan gigidan mulut
4. Memberikan
pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada kader disekolah
5. Memberikan
pelatihan pada dokter kecil pada anak sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah
2.2.3
PENATALAKSANAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI
1.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman
tentang kesehatan gigi dan mulut.
2.
Menyadarkan masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi mereka sendiri maupun bagi
lingkungannya.
3.
Memotivasi/mendorong masyarakat agar
berperilakukesehatan gigi yang lebih baik.
4.
Mencegah penyakit dan kelainan kesehatan
gigi dan mulut.
5.
Meningkatkan status kesehatan gigi dan
mulut.
2.2.4 PENATALAKSANAAN
PENGENALAN SISTEM MANAJEMEN PUSKESMAS
1. Mengenal
tentang sistem pengelolaan puskesmas
2. Memberikan
pengetahuan dan pengalaman di lapangan tentang system pengelolaan puskesmas dan
jenis-jenis pelayanan kesehatan puskesmas
3. Mengidentifikasi
permasalahan manajemen yang ditemui di puskesmas yang
dilihat
4. Menganalisis
permasalahan dan mengaitkan dengan sumber ilmiah/teori yang terkait
5. Merencanakan
pemecahan masalah dan menentukan prioritas masalah dari puskesmas sasaran
6.
Membuat laporan
2.2.5 PENATALAKSANAAN PENGENALAN SISTEM MANAJEMEN KLINIK
1.
Mengenal tentang sistem pengelolaan
klinik.
2.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman di
lapangan tentang sistem pengelolaan klinik: klinik perorangan, klinik bersama,
poliklinik, balai pengonatan dan rumah sakit dan standar pelayanan yang ada.
3.
Mengenal kebijakan dan standar pelayanan
yang ada.
4.
Mengidentifikasi permasalahan manajemen
yang ditemui di klinik yang dilihat seperti pengelolaan sumber daya manusia,
tim kerja, biaya, logistik, sistemn informasi, pengelolaan limbah, lingkungan,
dan manajemen mutu.
5.
Mengenal dan mengidentifikasi kekuatan,
peluang, kelemahan, dan hambatan yang ada.(Analisa SWOT).
6.
Menganalisis permasalahan dan mengaitkan
dengan sumber ilmiah/ teori terkait.
7.
Merencanakan pemecahan masalah dan
menentukan prioritas masalah dari klinik sasaran.
8.
Membuat laporan.
III. LOKASI
Lokasi kegiatan yang
dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
dilaksanakan di RSGM
Baiturrahmah, Dinas Kesehatan Kota Padang, Puskesmas di
wilayah kerja Dinas
Kesehatan
Kota Padang yang
telah ditentukan atau ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dengan
demikian mahasiswa tidak bisa memilih menurut kemauannya.
IV. WAKTU DAN JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini
dilaksanakan Bagian
Kesehatan Gigi Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan
(
IKGM-P )
2 bulan : 1 minggu di Dinas Kesehatan Kota, 3 minggu pembekalan di Bagian IKGM-P, dan 4 minggu di Puskesmas yang
ditunjuk oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang.
V. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi akan
dilakukan oleh dosen pembimbing, sedangkan pimpinan puskesmas merupakan
pembimbing di lapangan sekaligus melakukan bimbingan dan pengarahan aktifitas
setiap hari. Setiap hari mahasiswa mencatat kegiatan harian, monitoring dilakukan
oleh dosen pembimbing dan pembimbing lapangan melalui :
a.
Kehadiran
b.
Catatan dalam buku harian
c.
Laporan dari pembimbing lapangan
Evaluasi
/ Penilaian Terdiri Atas :
a.
Penilaian Proses
Penilaian
terhadap individu meliputi intensitas, integritas ( aktifitas kerjasama,
pengetahuan, keterampilan dan kedisiplinan ).
b.
Penilaian Laporan
Pembimbing
melakukan penilaian terhadap laporan yang akan dibuat oleh mahasiswa dalam
seminar proposal, seminar akhir dari penelitian yang dilakukan.
VI.
PERAN
DAN TUGAS POKOK PENELITIAN
Untuk kelancaran pengalaman belajar
dilapangan selama 4 minggu, maka peranan pembimbing lapangan sangat penting dan
strategis.
A.
Peranan Dosen Pembimbing
1.
Membimbing dalam mencapai tujuan IKGM-P
2.
Sebagai koordinator dan pengawasan
dilapangan dan di bagian
3.
Sebagai fasilitator
B.
Peranan Pimpinan Puskesmas
1.
Menjaga dan mengawasi pelaksanaan tugas
yang diberikan dan dikerjakan secara bersama dengan petugas Dinkes dan
Puskesmas.
2.
Menjaga dan mengawasi disiplin kehadiran
mahasiswa setiap hari.
3.
Mengatur jadwal, penugasan mahasiswa
yang ada di puskesmas.
4.
Mengatur pelaksanaan teknis belajar
dilapangan setiap hari.
5.
Memberikan tugas atau laporan kegiatan
mahasiswa.
6.
Memberikan pembinaan dan arahan kepada
mahasiswa.
VII.
LAPORAN
PELAKSANAAN
A.
Laporan Perorangan
Laporan
individu membuat laporan tentang kegiatan yang dilakukan selama di Bagian IKGM-P dengan penekanan pada
kegiatan yang dikerahkan setiap hari baik secara individual maupun kelompok.
B.
Laporan Kelompok
-
Laporan proposal penelitian
-
Laporan seminar akhir
VIII. FORMAT LAPORAN
Laporan diketik dengan spasi 1,5 –
2 ( kecuali tabel ) dengan ketentuan minimal 4 cm batas kiri, 3 cm batas kanan,
3 cm batas atas dan 3 cm batas bawah, laporan akhir dijilid ( cover biru muda
).
Format laporan adalah sebagai
berikut:
A.
PENDAHULUAN
1.
Keadaan Umum Puskesmas
Terdiri
atas data demografi, data potensi puskesmas
(ketenagaan, sarana dan prasarana), data pola penyakit terbanyak serta
kondisi kesehatan gigi dan mulut yang mendukung prioritas masalah.
2.
Latar belakang pemilihan masalah.
Setelah
melakukan analisis, diskusi serta perhitungan dengan suatu metode, ditemukan
masalah manajemen di puskesmas tersebut.
3. Identifikiasi
Masalah
Menentukan
prioritas masalah.
4. Tujuan
pemecahan masalah
.
B.
PEMBAHASAN
Membahas
penyebab mengapa masalah tersebut dapat terjadi di puskesmas dan didukung
dengan literatur, jurnal-jurnal dan regulasi yang berhubungan.
C.
PEMECAHAN
MASALAH
Dilakukan
dengan menggunakan metode problem solving cycle. Problem solving cycle adalah
serangkaian kegiatan terus menerus dalam rangka pemecahan masalah.
|

D.
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
IX.
KRITERIA
PENILAIAN
a.
Kedisiplinan
b.
Pengetahuan
c.
Keterampilan
d.
Komunikasi
e.
Kerjasama
f.
Tanggung jawab
g.
Kehadiran
X.
PENUTUP
Bagian IKGM-P sebagai bagian yang
tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan dan bentuk proses belajar mengajar di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah dan bagian ini juga bagian dari kepaniteraan klinik dalam rangka
menyelesaikan pendidikan profesi dokter gig di bagian IKGM-P ini mempunyai bobot 3 SKS dan sangat memberikan nilai
yang sangat berarti terhadap IPK, oleh sebab itu mahasiswa harus melaksanakan
kegiatan ini dengan baik
, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
BAB II
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
|
I.
SURVEY
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
PENGERTIAN
|
Salah satu
cara pengumpulan data penyakit gigi dan mulut, prilaku serta faktor-faktor
yang berhubungan dengan masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat
melalui wawancara atau pengisian kuesioner dan pemeriksaan gigi dan rongga
mulut
|
TUJUAN
|
1.
Mengumpulkan data penyakit gigi dan mulut,
perilaku, serta faktor-faktor yang berhubunagna dengan masalah kesehatan gigi
dan mulut di masyarakat
2.
Mengolah dan menyajikan data,serta menganalisis
hasil pengolahan data
3.
memperoleh gambaran atau profil tentang kesehatan
gigi dan mulut serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan masalah gigi
dan mulutnya.
|
INDIKASI
|
Sekelompok
masyarakat yang belum diketahui dan ingin diketahui gambaran atau profil
tentang kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang disurvey.
|
KONTRA
INDIKASI
|
Sekelompok
masyarakat yang menolak dilakukan survey
|
PERSIAPAN
ALAT DAN BAHAN
|
Alat dan perlengkapan
1.
Informed Consent
2.
Alat dan perlengkapan untuk pemeriksaan oral dan
diagnostik di lapangan
3.
Formulir bahan
4.
Alat tulis
5.
Perlengkapan meja tulis
6.
Perlengkapan untuk menunjang sterilisasi alat di
lapangan
Bahan
1.
Bahan untuk sterilisasi alat
2.
Bahan untuk mendiagnosa vitalitas pulpa gigi
3.
Bahan untuk diteksi plak (bila diperlukan)
4.
Bahan untuk mencegah dan melindungi dari
kontaminasi kuman penyakit bagi pelaksanaan survei, responden,an lingkungan
|
PROSEDUR
|
1.
Mengurus perizinan ke instasi-instansi, sekolah, pengelola wilayah di lokasi masyarakat
sasaran
2.
Mengumpulkan data sekunder tentang jumlah
masyarakat, lokasi, waktu, dan lainnya
3.
Mengedarkan lembaran informed consent tertulis
kepada kelompok masyarakat sasaran
4.
Membuat rencana survey, menyusun formulir survey
5.
Melakukan kalibrasi
6.
Membuat rencana kerja dan melakukan persiapan
7.
7.Melaksanakan survey
8.
8.Mengedit data,
klasifikasi data, dan entri data ke komputer.
9.
9.Mengolah data
10.
10.Menyajikan hasil survey
11.
11.Menganalisis data
12.
12.Laporan survey
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1. Metodologi
survey kesehatan
2. Oral Health
Survey WHO.
3. Riskesdas
tahun 2007
|
1. A KALIBRASI
NAMA TINDAKAN
|
Kalibrasi
|
DEFINISI
|
Suatu kegiatan yang
dilakukan sebelum survei epidemiologi dilaksanakan apabila pemeriksa /
pelaksana survei lebih dari satu orang.
|
TUJUAN
|
Tujuannya adalah untuk memperoleh kesamaan
persepsi dalam pengukuran variabel.
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
10-20orang masyarakat yang
akan disurvei
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
Alat
1.
Formulir survei berisi isian sesuai indeks yang akan
digunakan
2.
Instrumen pemeriksaan oral
3.
Kursi
4.
Penerangan
Bahan
1.
Bahan sterilisasi alat
2.
Bahan Pemeriksaan
|
PROSEDUR
|
a.
Mengumpulkan 10-20 orang masyarakat yang akan
dikalibrasi
b.
Setiap pelaksana survei melakukan pemeriksaan kepada
masyarakat tersebut menggunakan formulir survei yang telah disiapkan.
c.
Hasil pemeriksaan tersebut didiskusikan agar
diperoleh satu persepsi yang sama.
d.
Apabila terdapat penilaian yang berbeda, maka dilakukan
pemeriksaan ulang agar hasil penilaiannya sama.
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi Komunitas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Di tempat komunitas yang akan di survei
berada
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Survei Kesehatan
2.
Oral Health Survey. WHO
|
1.B WAWANCARA
NAMA TINDAKAN
|
Wawancara
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Suatu kegiatan yang dilakukan pada waktu
survei epidemiologi berupa tanya jawab dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada resporiden (orang yang disurvei) sesuai
kuesioner
|
TUJUAN
|
Tujuannya adalah
untuk memperoleh data perilaku komunitas dalam survei epidemiologi
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Komunitas yang
terpilih sebagai responden survei epidemiologi
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
Alat
1.
Formulir survei
2.
Kursi
3.
Papan jalan
4.
Alat tulis
|
PROSEDUR
|
1.
Mengatur duduk responden dan yang mewawancara
2.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab
oleh responden dan dicatat dalam formulir
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi
Komunitas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Di tempat komunitas
yang akan di survei berada
|
DUKUNGAN SUMBER
|
Penelitian Kesehatan
|
1.
C. PEMERIKSAAN ORAL
NAMA TINDAKAN
|
Pemeriksaan Oral
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Suatu kegiatan yang
dilakukan pada waktu survei epidemiologi berupa pemeriksaan dalam mulut responden ( orang yang disurvey )
|
TUJUAN
|
Tujuannya adalah untuk memperoleh data
kesehatan gigi dan mulut yang bisa diperiksa di dalam mulut responden seperti
karies gigi, kebersihan mulut, kesehatan gusi, kesehatan jaringan
periodontal, penyakit-penyakit
mulut, keadaan kehilangan gigi, dan sebagainya dari komunitas dalam survei
epidemiologi.
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Komunitas yang
terpilih sebagai responden survei epidemiologi
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
Alat dan Bahan
1.
Formulir Informed Consent
2.
Formulir survei
3.
Kursi
4.
Papan jalan
5.
Penerangan alam atau khusus
6.
Instrumen standar pemeriksaan oral (Sonde,
ekskavator, kaca mulut, pinset)
7.
Bahan dan Peralatan sterilisasi
8.
Sarung tangan karet, masker
|
PROSEDUR
|
1.
Informed Consent dikirim dulu ke responden
2.
Sterilisasi instrumen dan daerah kerja
3.
Mengatur posisi duduk pasien menghadap sinar dan
posisi pemeriksa
4.
Pemeriksaan
5.
Pencatatan di formulir survey
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi
Komunitas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Di tempat komunitas
yang akan di survey berada
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Survei Kesehatan
2.
Oral Health Survey. WHO
|
II. UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
2.1 Pemeriksaan Plak (Plaque Control) Dan Sikat
Gigi Massal
NAMA TINDAKAN
|
Pemeriksaan Plak
(Plaque Control) Dan Sikat Gigi Masal
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Suatu kegiatan yang
dilakukan oleh para murid sekolah dasar secara masal sebelum melakukan sikat
gigi bersama dan kumur- kumur dengan fluor dalam program Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS)
|
TUJUAN
|
1.
Agar masing-masing murid dapat melihat sendiri
bagian-bagian permukaan giginya yang masih kotor dan perlu disikat
2.
Agar masing-masing murid mudah membersihkan
(menyikat) giginya sampai bersih (bebas plak) sebelum dilakukan fluoridasi
masal.
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Para murid sekolah
dasar dalam program UKGS
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
Alat :
Masing-masing murid
membawa
1. Sikat gigi
2. Gelas kumur dengan
air bersih
3. Cermin kecil
4. Pasta Gigi
5. Disclosing solution
(larutan pewarna plak) dalam botol berpipet
|
PROSEDUR
|
Prosedur tetapnya :
1.
Para murid diminta berkumpul berdiri berjajar di
halaman sekolah
2.
Di bawah lidah setiap murid diteteskan 1 tetes
disclossing solution memakai pipet. Diusahakan pipet tidak mengenai mulut dan
lidah murid. Lalu diminta meratakan larutan pewarna tersebut dengan lidahnya
ke seluruh permukaan gigi
3.
Kumur sekali saja
4.
Dilihat di cermin bagian-bagian gigi yang terlihat
merah artinya bagian tersebut ada plaknya.
5.
Kemudian murid menyikat gigi sampai bagian-bagian
yang merah hilang
6.
Terakhir diminta berkumur sampai bersih
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi
Komunitas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Di tempat komunitas
yang akan di survei berada
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Penuntun Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah,
Departemen Kesehatan Rl, Jakarta 1994, 2010
2.
Preventive Dentistry, Sr. Drg. Be Kin Nio, Yayasan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Bandung, 1992
3.
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, Oepartemen
Kesehatan, Jakarta, 2004
|
2.2 Fluoridasi
NAMA TINDAKAN
|
Fluoridasi
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Suatu kegiatan fluoridasi kumur-kumur yang
dilakukan oleh para murid sekolah dasar secara masal dalam program Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
|
TUJUAN
|
Tujuannya adalah untuk tindakan pencegahan
primer proteksi spesifik (spesific protection-primary prevention)
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Para murid sekolah dasar dalam program UKGS
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
1.
Peralatan: Masing-masing anak membawa gelas plastik
berisi satu sendok bebek larutan fluor ( setara dengan 10 cc
larutan SnF atau NaF)
2.
Bahan Larutan Fluor
SnF atau NaF 0,5% yang telah ditimbang sesuai ukuran perbandingannya
sebanyak murid sekolah yang akan di fluoridasi
|
PROSEDUR
|
1.
Sesudah menyikat gigi, dibagikan gelas berisi
larutan fluor SnF/NaF sebanyak 10 cc kepada masing-masing murid
2.
Dengan aba-aba mereka diminta kumur-kumur larutan
tersebut selama 1 menit lalu dibuang di gelasnya lagi untuk memastikan bahwa
larutan fluor tersebut tidak tertelan.
3.
Diminta agar tidak kumur lagi.
4.
Diinstruksikan agar tidak makan minum selama kurang
lebih 1 jam.
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi Komunitas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Di tempat komunitas
yang akan di survei berada
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Penuntun Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah,
Departemen Kesehatan Rl, Jakarta 1994, 2010
2.
Preventive Dentistry, Sr. Drg. Be Kin Nio, Yayasan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Bandung, 1992
3.
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, Oepartemen
Kesehatan, Jakarta, 2004
|
2.3
Atraumatic
Restorative Treatment
NAMA TINDAKAN
|
Atraumatic
Restorative Treatment
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Jenis perawatan penambalan gigi menggunakan
bahan semen ionomer kaca yang ditumpatkan ke dalam kavitas gigi dengan
periekatan secara adesif fisikbkimiawi. Preparasi kavitas secara manual
mekanik menggunakan instrumen khusus A.R.T. dengan pengambilan jaringan
nekrotis seminimal mungkin.
|
TUJUAN
|
1.
Menambal gigi sulung maupun tetap yang bisa
diterapkan di lapangan tanpa unit gigi ataupun mikromotor.
2.
Pencegahan karies gigi vital agar tidak berlanjut ke
stadium berikutnya
|
INDIKASI
|
1.
Karies gigi sulung atau permanen yang giginya masih
vital
2.
Ketebalan dinding kavitas masih cukup tebal
|
KONTRA INDIKASI
|
1.
Karies gigi yang giginya sudah vital
2.
Karies gigi yang giginya telah mengalami radang
pulpitis, hiperemi pulpa.
3.
Karies gigi yang bentuk kavitasnya menyebabkan
tingkat pembersihan gigi secara manual mekanik menemui hambatan dan kesulitan
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Para murid sekolah
dasar dalam program UKGS atau dapat juga bagi masyarakat umum yang lain di
luar program UKGS
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
1.
Peralatan :
a. Satu set instrumen
A.R.T.
b. Alat diagnostik
pulpa gigi
c. Meja untuk pasien
d. Kursi untuk operator
e. Selimut penutup
badan pasien
f. Tempat pembuangan
ludah
g. Tempat sampah
h. Informed consent
2.
Bahan:
a. Semen ionomer kaca
(liquid dan powder)
b. Bahan diagnostik
pulpa gigi
c. Kapas butiran
d. Cotton roll
e. Air bersih
|
PROSEDUR
|
1.
Informed consent tertulis
2.
Mengatur posisi murid/pasien dan penyinaran, pasien
rebahan di meja.
3.
Posisi operator duduk di kursi di arah di ujung
kepala pasien
4.
Operator memulai dengan membuang jaringan nekrotik
pada kavitas gigi dengan ekskavator
5.
Bagian
kavitas yang menggantung
dipotong dengan instrumen hutched
6.
Bersihkan kavitas dengan kapas butiran yang dibasahi
air.
7.
Dengan kapas kering air di kavitas diserap sampai
setengah basah
8.
Aplikasi liquid semen ionomer kaca
9.
Aduk liquid dan powder sesuai aturan
10. Tumpatkan di kavitas
11. Tekan dengan stopper
12. Ratakan kelebihan
tumpatan dengan plastis instrument.
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi
Komunitas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Sekolah Dasar
|
PENYULIT DAN
PENANGGULANGANNYA
|
Sikap non kooperatif
dari pasien
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Pasien Atraumatic Restorative Treatment
|
2.4 Pelayanan Medik Gigi Dasar
2.4.1
Persistensi Gigi Sulung
NAMA TINDAKAN
|
Persistensi Gigi
Sulung
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Gigi sulung belum
tanggal, gigi tetap pengganti sudah erupsi. Salah satu kasus yang dapat
dilakukan tindakan Pelayanan Medik Dasar dalam program UKGS
|
TUJUAN
|
Untuk mencegah
gangguan tumbuh kembang gigi tetap dan lengkung rahang (maloklusi)
|
PEMERIKSAAN KLINIS
|
1.
Dalam rongga mulut tampak gigi sulung dan gigi tetap
pengganti yang sejenis
2.
Derajat kegoyangan gigi negatif/positif
3.
Sakit negatif/positif
4.
Gingivitis negatif/positif
|
DIAGNOSIS BANDING
|
Gigi berlebih
|
TINDAKAN/TERAPI
|
Pencabutan gigi
|
KONTRA INDIKASI
|
1.
Gigi sulung persistensi yang giginya telah
menyebabkan abses
2.
Gigi sulung persistensi yang karena posisinya bila
dilakukan pencabutan di lapangan akan menyebabkan komplikasi, hambatan dan
kesulitan
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Para murid sekolah
dasar dalam program UKGS
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
Peralatan:
1.
Informed consent
2.
Alat pemeriksaan standar
3.
Satu set Instrumen pencabutan
4.
Ember dan plastik penampung buangan ludah
5.
Plastik untuk pembuangan limbah infeksi
6.
Peralatan sterilisasi instrumen.
7.
Plastik pembuangan sampah
Bahan:
1.
Chlor ethyl / Anaestheticum
2.
Kapas steril
3.
Betadine solution
4.
Cotton roll
5.
Air bersih
6.
Bahan sterilisasi instrument
|
PROSEDUR
|
1.
Informed consent tertulis
2.
Sterilisasi Instrumen
3.
Murid didudukkan di kursi menghadap sinar
4.
Sterilisasi daerah kerja 5.
5.
Dilakukan pencabutan dengan anaesthesi lokal :
Chloor aethyl/ injeksi
6.
Kumur air bersih
7.
Diminta menggigit kapas steril betadine
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi
Komunitas
Dokter Gigi Puskesmas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Sekolah Dasar
|
MASA PEMULIHAN
|
Pemulihan gingival 1
minggu
Pemulihan total 3-6 bulan
|
PROGNOSIS
|
Baik
|
PENYULIT DAN PENANGGULANGANNYA
|
Sikap non kooperatif
dari pasien
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Penuntun Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah,
Departemen Kesehatan Rl, Jakarta 1994, 2010
2.
Preventive Dentistry, Sr. Drg. Be Kin Nio, Yayasan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Bandung, 1992
3.
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, Departemen
Kesehatan, Jakarta, 2004
|
2.4.2 Karies Gigi Sulung /Tetap, Tanpa Kelainan
NAMA TINDAKAN
|
Karies Gigi Sulung
/Tetap, Tanpa Kelainan
|
DEFINISI/TINDAKAN
|
Karies gigi sulung /
tetap yang belum atau hampir mengenai pulpa gigi dan masih vital sehingga
tidak menimbufkan kelainan
Salah satu kasus
yang dapat dilakukan tindakan Pelayanan Medik Dasar dalam program UKGS
|
TUJUAN
|
Untuk mencegah
karies gigi berlanjut dan meluas lebih lanjut
|
PEMERIKSAAN KLINIS
|
1.
Kavitas karies gigi sulung / gigi tetap belum
mencapai pulpa gigi atau hampir mengenai pulpa gigi
2.
Belum ada keluhan ngilu/sakit
|
DIAGNOSIS BANDING
|
|
TINDAKAN/TERAPI
|
Penambahan gigi
|
INDIKASI
|
Karies gigi sulung
yang tidak mengalami Kelainan
|
KONTRA INDIKASI
|
1.
Karies gigi non vital
2.
Karies gigi dengan Hiperemi pulpa
3.
Karies gigi dengan Pulpitis
4.
Karies gigi dengan Iritasi pulpa
|
JUMLAH, KRITERIA
SASARAN KOMUNITAS
|
Para murid sekolah
dasar dalam program UKGS
|
PERALATAN DAN BAHAN
|
1.
Peralatan:
a. Informed consent
b. Alat pemeriksaan
standar
c. Satu set instrumen
penambalan
d. Mikromotor
e. 1 set bur
f. Ember dan plastik
penampung buangan ludah
g. Plastik untuk
pembuangan limbah infeksi
h. Peralatan
sterilisasi instrumen
i.
Plastik pembuangan sampan
2.
Bahan:
a. Bahan penambalan
gigi: semen ionomer kaca / amalgam
b. Kapassteril
c. Betadine solution
d. Cotton roll
e. Air bersih
f. Bahan sterilisasi
instrument
|
PROSEDUR
|
1.
Sterilisasi Instrumen
2.
Murid didudukkan di kursi menghadap sinar
3.
Sterilisasi daerah kerja
4.
Dilakukan penambalan gigi semen ionomir kaca atau
amalgam sesuai aturan masing-masing bahan tambalan
5.
Kumur air bersih
|
INSTRUKSI PASCA TINDAKAN
|
1.
Diinstruksikan untuk 1 jam menggigit kapas baru
dibuang
2.
Diinstruksikan tidak banyak berkumur dan makan minum
panas untuk mencegah perdarahan paska tindakan
|
TENAGA MEDIS
|
Dokter Gigi
Komunitas
Dokter Gigi
Puskesmas
Dokter Gigi Umum
|
LOKASI TINDAKAN
|
Sekolah Dasar
|
MASA PEMULIHAN
|
|
PROGNOSIS
|
Baik
|
PENYULIT DAN
PENANGGULANGANNYA
|
Sikap non kooperatif
dari pasien
|
DUKUNGAN SUM BER
|
1.
Penuntun Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah,
Departemen Kesehatan Rl, Jakarta 1994, 2010
2.
Preventive Dentistry, Sr. Drg. Be Kin Nio, Yayasan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Bandung, 1992
3.
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, Departemen
Kesehatan, Jakarta, 2004
|
III.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI
PENGERTIAN
|
Pendidikan
Kesehatan Gigi adalah segala upaya untuk mendorong perubahan perilaku
kesehatan gigi masyarakat kearah yang
lebih baik.
|
|
TUJUAN
|
1.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan gigi dan mulut.
2.
Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut bagi mereka sendiri maupun bagi lingkungannya.
3.
Memotivasi/mendorong masyarakat agar
berperilakukesehatan gigi yang lebih baik.
4.
Mencegah penyakit dan kelainan kesehatan gigi dan
mulut.
5.
Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.
|
|
INDIKASI
|
Masyarakat
yang telah ditunjuk dan bersedia untuk menerima pendidikan kesehatan gigi dan
mulut.
|
|
KONTRA
INDIKASI
|
Masyarakat
yang tidak bersedia untuk menerima pendidikan kesehatan gigi dan mulut.
|
|
I.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI UNTUK MURID SEKOLAH
DASAR DALAM PROGRAM UKGS.
|
Alat
dan perlengkapan
1.
Alat peraga
2.
Alat audiovisual (In-focus, VCD, dll)
3.
Alat penunjang pendidikan lain
Bahan
1.
Foto kopi materi pendidikan
2.
Brosur atau leaflet (Kalau ada)
3.
Bahan menyikat gigi (Kalau ada)
4.
Bahan lainnya yang diperlukan dalam pendidikan
kesehatan gigi untuk para murid dan Kader UKGS
|
|
II.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK
MASYARAKAT IBU-IBU PEMBINAAN KESEHATAN GIGI KELUARGA (PKK)
|
Alat
dan perlengkapan
1.
Alat peraga
2.
Alat audiovisual
3.
Alat penunjang pendidikan yang lain
Bahan
1.
Foto kopi naskah pendidikan (termasuk penyuluhan)
2.
Brosur atau leaflet (Kalau ada)
3.
Bahan menyikat gigi (Kalau ada)
4.
Bahan lainnya yang diperlukan dalam pendidikan kesehatan
gigi untuk para ibu PKK.
|
|
III.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK
MASYARAKAT UMUM (termasuk dalam Program Pemerintah UKGM atau UKGMD)
|
Alat
dan perlengkapan
1.
Alat peraga
2.
Alat audiovisual
3.
Alat penunjang pendidikan yang lain
Bahan
1.
Foto copy naskah pendidikan (termasuk penyuluhan)
2.
Brosur atau leaflet (Kalau ada)
3.
Bahan menyikat gigi (Kalau ada)
4.
Bahan lainnya yang diperlukan dalam pendidikan
kesehatan gigi untuk masyarakat umum
|
|
PROSEDUR
I.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK MURID
SEKOLAH DASAR
II.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK PARA IBU
PKK.
![]()
III.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK
MASYARAKAT UMUM (termasuk dalam Program Pemerintah UKGM atau UKGMD)
|
1.
Mengurus
perijinan ke instansi-instansi,sekolah,pengelola wilayahlokasi masyarakat
wilayah sasaran (Berkoordinasi dengan pihak pengelola kesehatan dan Pembina
UKS setempat)
2.
Mengumpulkan
data sekunder tentang jumlah murid,
lokasi,waktu, dan lainnya
3.
Mengedarkan
lembar informed consent tertulis kepada
orang tua dari murid sasaran
4.
Membuat
rencana kerja pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan gigi mulut
para murid sekolah yang ditunjuk.
5.
Melakukan
persiapan pemeriksaan,pengobatan, dan perawatan kesehatan gigi mulut para
murid sekolah yang bersangkutan
6.
Melaksanakan
pemeriksaan,pengobatan, dan perawatan kesehatan kesehatan gigi mulut para murid sekolah
yang bersangkutan
7.
Melakukan
rujukan bagi kasus yang harus dirujuk ke puskesmas setempat
8.
Memberikan
perawatan darurat untuk pertolongan pertama bagi kasus-kasus yang tidak bisa
ditangani di UKGS ( sebelum dirujuk )
9.
Mencatat
dan membuat laporan
1.
Mengurus perijinan dan berkoordinasi dengan Tim
Penggerak PKK, pihak pengelola wilayah, serta pengelola kesehatan wilayah
setempat dari sasaran yang ditunjuk
2.
Mengumpulkan data-data tentang status kesehatan
gigi para ibu dan keluarga atau masyarakat sasaran (bila ada), perilaku
kesehatan gigi para ibu atau masyarakat sasaran, dan permasalahan lain yang
terkait
3.
Membuat rencana kerja pendidikan kesehatan gigi
mulut para ibu kader PKK yang ditunjuk.
4.
Melakukan persiapan pendidikan kesehatan gigi
mulut para ibu PKK yang bersangkutan
5.
Melakukan pendidikan kesehatan gigi mulut para ibu
kader PKK yang bersangkutan
6.
Melakukan evaluasi pendidikan kesehatan gigi mulut
para ibu PKK yang bersangkutan
7.
Mencatat dan membuat laporan.
1.
Mengurus perizinan dan berkoordinasi dengan Tim
Pembina UKGM/UKGMD, Pembina Posyandu, Pembina PAUD dan lembaga lainnya yang
terkait masyarakat sasaran, pihak pengelola wilayah, serta pengelola
kesehatan wilayah setempat dari sasaran yang ditunjuk
2.
Mengumpulkan data-data tentang status kesehatan
gigi masyarakat sasaran (bila ada), perilaku kesehatan gigi para-para ibu
atau masyarakat sasaran, dan permasalahan lain yang terkait
3.
Membuat rencana kerja pendidikan kesehatan gigi
mulut masyarakat sasaran yang bersangkutan
4.
Melaksanakan persiapan kesehatan gigi mulut
masyarakat sasaran yang bersangkutan
5.
Melaksanakan pendidikan kesehatan gigi mulut
masyarakat sasaran yang bersangkutan
6.
Melaksanakan evaluasi kesehatan gigi mulut
masyaraka t sasaran yang bersangkutan
7.
Mencatat dan membuat laporan
|
|
DUKUNGAN
SUMBER
|
1.
Pedoman Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) dan
Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD), Kemenkes R.I.
2.
KepMenKes RI no. 375/MenKes/SK/v/2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025
|
|
IV.
PENGENALAN
SISTEM MANAJEMEN PUSKESMAS
PENGERTIAN
|
Sistem Manajemen Puskesmas merupakan suatu sistem pengelolaan
sebuah pusat kesehatan masyarakat atau
Public Health Centre (PHC)
|
TUJUAN
|
1.
Mengenal tentang sistem pengelolaan puskesmas
2.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman di lapangan
tentang system pengelolaan puskesmas dan jenis-jenis pelayanan kesehatan
puskesmas
3.
Mengidentifikasi permasalahan manajemen yang
ditemui di puskesmas yang dilihat
4.
Menganalisis permasalahan dan mengaitkan dengan
sumber ilmiah/teori yang terkait
5.
Merencanakan pemecahan masalah dan menentukan
prioritas masalah dari puskesmas sasaran
6.
Membuat laporan
|
INDIKASI
|
Puskesmas yang telah ditunjuk dan bersedia
untuk pengenalan sistem manajemennya
|
KONTRA INDIKASI
|
Puskesmas yang tidak bersedia untuk pengenalan system
manajemennya
|
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
|
Alat
dan perlengkapan
1. Program
puskesmas setempat
2. Profil
kesehatan masyarakat setempat
3. Struktur
organisasi dan manajemen puskesmas setempat
4. Kebijakan
Pemerintah terkait
5. Kebijakan
setempat
Bahan
Semua alat untuk mendukunng identifikasi,
analisis, pemecahan permasalahan manajemen puskesmas setempat.
|
PROSEDUR
|
1.
Mengurus perizinan dan berkoordinasi dengan pihak
pengelola puskesmas, serta pengelola kesehatan wilayah setempat
2.
Mendatangi dan memohon izin kepada kepala
puskesmas atau yang ditunjuk mewakili dari puskesmas sasaran
3.
Mendengarkan penjelasan tentang kebijakan
kesehatan pemerintah pusat (Kemenkes R.I.) maupun kebijakan kesehatan
pemerintah daerah (Gubernur, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kota )
4.
Mendengarkan penjelasan tentang sistem manajemen
puskesmas sasaran dari kepala puskesmas atau yang ditunjuk mewakili
5.
Melakukan orientasi dan pengenalan
administrative maupun operasional di
lapangan
6.
Mencatat, mengidentifikasi, menganalisis
permasalahan sistem manajemen puskesmas sasaran\
7. Membuat
rencana pemecahan masalah dan pemilihan prioritas masalah
8. Membuat
laporan
|
DUKUNGAN SUMBER
|
1.
Pedoman Puskesmas, Kemenkes R.I.
2.
KepMenKes RI no. 375/MenKes/SK/v/2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025
|
V.
PENGENALAN
SISTEM MANAJEMEN KLINIK
PENGERTIAN
|
Sistem Manajemen
Klinik merupakan suatu sistem pengelolaan sebuah sarana pelayanan kesehatan
yang berbentuk klinik perorangan, klinik bersama, poliklinik, balai
pengobatan dan rumah sakit.
|
TUJUAN
|
9.
Mengenal tentang sistem pengelolaan klinik.
10.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman di lapangan
tentang sistem pengelolaan klinik: klinik perorangan, klinik bersama, poliklinik,
balai pengonatan dan rumah sakit dan standar pelayanan yang ada.
11.
Mengenal kebijakan dan standar pelayanan yang ada.
12.
Mengidentifikasi permasalahan manajemen yang
ditemui di klinik yang dilihat seperti pengelolaan sumber daya manusia, tim
kerja, biaya, logistik, sistemn informasi, pengelolaan limbah, lingkungan,
dan manajemen mutu.
13.
Mengenal dan mengidentifikasi kekuatan, peluang,
kelemahan, dan hambatan yang ada.(analisa SWOT).
14.
Menganalisis permasalahan dan mengaitkan dengan
sumber ilmiah/ teori terkait.
15.
Merencanakan pemecahan masalah dan menentukan
prioritas masalah dari klinik sasaran.
16.
Membuat laporan.
|
INDIKASI
|
Klinik perorangan,
klinik bersama, poliklinik, balai pengobatan dan atau rumah sakit yang telah
ditunjuk dan bersedia untuk menerima pengenalan sistem manajemen.
|
KONTRA INDIKASI
|
Klinik perorangan,
klinik bersama, poliklinik, dan atau rumah sakit yang tidak bersedia untuk
menerima pengenalan sistem manajemennya.
|
PERSIAPAN
ALAT DAN BAHAN
|
Alat dan
perlengkapan
1.
Program pelayanan klinik setempat
2.
Struktur organisasi dan manajemen klinik setempat
3.
Jenis-jenis layanan kesehatan yang disediakan
4.
Kebijakan pemerintah dan organisasi profesi
terkait
5.
Kebijakan klinik setempat
Bahan
Semua
alat untuk mendukung identifikasi, analisis, pemecahan permasalahan dan
manajemen klinik setempat
|
PROSEDUR
|
1.
Mengurus perizinan dan berkoordinasi dengan pihak
pengelola klinik perorangan, klinik bersama, poliklinik, balai pengobatan dan
rumah sakit.
2.
Mendatangi dan memohon izin kepada kepala
klinik/rumah sakit yang bersangkutan.
3.
Menjelasan tentang kebijakan pemerintah pusat tentang regulasi
yang berkaitan dengan pelayanan kedokteran gigi dan yang diamanatkan oleh
undang-undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran yang harus mematuhi
rambu-rambu tersebut sehingga pada gilirannya dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan nyaman dan sehingga masyarakat akan mendapatkan
pelayanan yang bermutu dan
bertanggungjawab.
|
DUKUNGAN
SUMBER
|
1.
Pedoman Puskesmas, Kemenkes R.I.
2.
KepMenKes RI no. 375/MenKes/SK/v/2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025
|
BAB
III
REQUIREMENT
KEPANITERAAN KLINIK IKGM-P
I.
Survei
Epidemiologi Kesehatan Gigi Mulut
1.1 Kalibrasi
1.2 Wawancara
1.3 Pemeriksaan Oral
II.
Upaya
Kesehatan Gigi Sekolah ( Ukgs)
2.1 Pemeriksaan Plak (Plaque Control) Dan Sikat
Gigi Masal
2.2 Fluoridasi
2.3 Atraumatic Restorative Treatment
2.4 Pelayanan Medik Gigi Dasar
2.4.1. Persistensi
Gigi Sulung
2.4.2. Karies
Gigi Sulung /Tetap, Tanpa Kelainan
III. Pendidikan Kesehatan Gigi
3.1
Pendidikan Kesehatan Gigi Untuk Murid Sekolah
Dasar Dalam Program UKGS
3.2 Pendidikan
Kesehatan Gigi Untuk Masyarakat Ibu-ibu PKK ( Pembinaan Kesehatan Keluarga ).
3.3 Pendidikan
Kesehatan Gigi Untuk Masyarakat Umum ( Termasuk Dalam Program Pemerintah UKGMD
).
IV. Pengenalan Sistem Manajemen
Puskesmas
V. Pengenalan Sistem Manajemen Klinik
VI. Laporan Kegiatan Perorangan
VII. Case Report
BAB
IV
SISTEM
PENILAIAN
MODUL IKGM-P FKG UNBRAH – RSGMP
PENDIDIKAN
PROFESI DOKTER GIGI
I.
SURVEI EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN GIGI MULUT
MATERI
|
TUJUAN
PEMBELAJARAN
|
METODE PEMBELA
JARAN
|
WAKTU
|
METODE PENILAIAN
|
SURVEY EPIDEMIOLOGI
|
1.
Mahasiswa
mampu. mengumpulkan data
penyakit gigi dan mulut, perilaku, serta faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah
kesehatan gigi dan mulut di masyarakat
2.
Mahasiswa mampu memahami gambaran atau profil tentang
kesehatan gigi dan mulut serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
masalah gigi dan mulut
|
Case Report, Expert Lecture , CBD
|
Mini CEX
|
|
1. KALIBRASI
|
Mahasiswa mampu melakukan kalibrasi sehingga memperoleh kesamaan persepsi dalam
pengukuran variabel.
|
Case Report, Panel Expert , CBD
|
4 x 50’
|
CBD
|
2. WAWANCARA
|
Mahasiswa mampu melakukan wawancara kepada responden guna untuk memperoleh data
perilaku komunitas dalam survei epidemiologi
|
CBD, Dental Chair Side Teaching, Case Report,
|
4 x 50’
|
Mini
CEX
|
3.
PEMERIKSAAN ORAL
|
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut yang bisa diperiksa di dalam mulut responden seperti karies
gigi, kebersihan mulut, kesehatan gusi, kesehatan jaringan periodontal, penyakit-penyakit mulut, keadaan
kehilangan gigi, dan sebagainya dari komunitas dalam survei epidemiologi.
|
DST, (Dental l Chair Side Teaching)
|
4 x 50’
|
DOPS
|
II.
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
MATERI
|
TUJUAN
PEMBELAJARAN
|
METODE PEMBELA
JARAN
|
WAKTU
|
METODE PENILAIAN
|
PEMERIKSAAN PLAK
(PLAQUE CONTROL)
DAN SIKAT GIGI MASAL
|
Mahasiswa mampu melakukan plak kontrol dan
memperagakan menyikat gigi dengan baik dan benar kepada sasaran responden
|
Dental Chair Side Teaching, Table
klinic
|
2 x 50’
|
DOPS
|
FLUORIDASI
|
Mahasiswa mampu melakukan fluoridasi kepada target
sasaran responden
|
Dental Chair Side Teaching, Table
klinic
|
2 x 50’
|
DOPS
|
PERSISTENSI GIGI SULUNG
|
Mahasiswa mampu melakukan untuk mencegah
gangguan tumbuh kembang gigi tetap dan lengkung rahang (maloklusi )
|
Dental Chair Side
|
2 x 50’
|
DOPS
|
KARIES GIGI SULUNG /TETAP, TANPA KELAINAN
|
Mahasiswa mampu melakukan pencegahan karies gigi berlanjut dan meluas lebih
lanjut
|
Dental Chair Side ,table clinic
|
2 x 50’
|
DOPS
|
III. PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI
MATERI
|
TUJUAN
PEMBELAJARAN
|
METODE PEMBELA
JARAN
|
WAKTU
|
METODE PENILAIAN
|
IV.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI UNTUK MURID SEKOLAH DASAR
DALAM PROGRAM UKGS.
|
Mahasiswa mampu :
6.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan
gigi dan mulut.
7.
Menyadarkan anak
murid tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi
dan mulut bagi mereka sendiri maupun bagi lingkungannya.
8.
Memotivasi/mendorong anak murid agar
berperilaku kesehatan gigi yang lebih baik.
9.
Mencegah penyakit dan kelainan kesehatan gigi dan
mulut.
10.
Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.
|
Panel expert, Case Report,
Lecture
Expert
|
5 x 50’
|
DOPS
|
V.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK MASYARAKAT
IBU-IBU PEMBINAAN KESEHATAN GIGI KELUARGA (PKK)
|
Mahasiswa mampu :
1.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan gigi dan mulut.
2.
Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut bagi mereka
sendiri maupun bagi lingkungannya.
3.
Memotivasi/mendorong masyarakat agar berperilaku kesehatan gigi yang
lebih baik.
4.
Mencegah penyakit dan kelainan kesehatan gigi dan
mulut.
5.
Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
|
Panel expert, Case Report,
Lecture
Expert
|
5 x 50’
|
DOPS
|
VI.
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT UNTUK MASYARAKAT
UMUM (termasuk dalam Program Pemerintah UKGM atau UKGMD)
|
Mahasiswa mampu :
1.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan gigi dan mulut.
2.
Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut bagi mereka sendiri maupun bagi lingkungannya.
3.
Memotivasi/mendorong
masyarakat agar
berperilaku kesehatan gigi yang lebih baik.
4.
Mencegah penyakit dan kelainan kesehatan gigi dan
mulut.
5.
Meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut
|
Panel expert, Case Report,
Lecture
Expert
|
5 x 50’
|
DOPS
|
IV.
PENGENALAN
SISTEM MANAJEMEN PUSKESMAS
MATERI
|
TUJUAN
PEMBELAJARAN
|
METODE PEMBELA
JARAN
|
WAKTU
|
METODE PENILAIAN
|
Mahasiswa mampu
7.
Mengenal tentang sistem pengelolaan puskesmas
8.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman di lapangan tentang
system pengelolaan puskesmas dan jenis-jenis pelayanan kesehatan puskesmas
9.
Mengidentifikasi permasalahan manajemen yang ditemui
di puskesmas yang dilihat
10. Menganalisis
permasalahan dan mengaitkan dengan sumber ilmiah/teori yang terkait
11. Merencanakan pemecahan
masalah dan menentukan prioritas masalah dari puskesmas sasaran
12. Membuat laporan
|
Panel expert, Case Report,
Expert Lecture
|
8 x 50’
|
Case
Report
|
V.
PENGENALAN
SISTEM MANAJEMEN KLINIK
MATERI
|
TUJUAN PEMBELAJARAN
|
METODE PEMBELA
JARAN
|
WAKTU
|
METODE PENILAIAN
|
Mahasiswa mampu :
17. Mengenal tentang
sistem pengelolaan klinik.
18. Memberikan
pengetahuan dan pengalaman di lapangan tentang sistem pengelolaan klinik:
klinik perorangan, klinik bersama, poliklinik, balai pengobatan dan rumah sakit
dan standar pelayanan yang ada.
19.
Mengenal kebijakan dan standar pelayanan yang ada.
20.
Mengidentifikasi permasalahan manajemen yang ditemui
di klinik yang dilihat seperti pengelolaan sumber daya manusia, tim kerja,
biaya, logistik, sistemn informasi, pengelolaan limbah, lingkungan, dan
manajemen mutu.
21.
Mengenal dan mengidentifikasi kekuatan, peluang,
kelemahan, dan hambatan yang ada.(analisa SWOT).
22.
Menganalisis permasalahan dan mengaitkan dengan
sumber ilmiah/ teori terkait.
23.
Merencanakan pemecahan masalah dan menentukan
prioritas masalah dari klinik sasaran.
24.
Membuat laporan
|
Panel expert, Case Report,
Expert Lecture
|
8 x 50’
|
Case
Report
|
TOTAL
SKS
ITEM
|
JUMLAH JAM
|
SKS
|
JUMLAH KEGIATAN
PROSES PEMBELAJARAN
|
51
|
51/48
|
JUMLAH KEGIATAN
TERSTRUKTUR
|
51
|
51/48
|
JUMLAH KEGIATAN
MANDIRI
|
51
|
51/48
|
TOTAL
|
153 / 48 JAM
|
3, 14 SKS
|
BAB V
RINCIAN KEGIATAN KEPANITERAAN
KLINIK IKGM-P
MINGGU
I:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
1-6
|
Pemberian materi
dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
|
Dinas Kesehatan Kota Padang
|
MINGGU
II:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
7-12
|
Pembekalan di Bagian
Dental Public Health
|
FKG Unbrah
|
MINGGU
III:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
13-18
|
Pembekalan di Bagian
Dental Public Health
|
FKG Unbrah
|
MINGGU
IV:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
19-24
|
·
Pembekalan di Bagian Dental Public Health
·
Kalibrasi
·
Survey
Epidemiologi ke sekolah yang ditunjuk (wawancara, pemeriksaan oral)
|
FKG Unbrah
Sekolah
|
MINGGU
V:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
1-5
|
·
Analisis Situasi Puskesmas
·
Menentukan identifikasi masalah dari hasil analisis situasi
·
Menentukan
priorotas masalah
·
Mengumpulkan data
yang mendukung case report
·
UKGS (plak
kontrol, flouridasi, persistensi gigi sulung)
|
Puskesmas
|
MINGGU
VI:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
16-20
|
·
Membuat
perencanaan program dalam case report
·
Pendidikan
Kesehatan Gigi (UKGS, PKK, UKGMD)
|
Puskesmas
|
MINGGU
VII:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
21-25
|
·
Pengenalan Sistem
Manajemen Puskesmas
·
Penyelesaian Case
Report
|
Puskesmas
|
MINGGU
VIII:
HARI
|
KEGIATAN
|
TEMPAT
|
21-25
|
·
Pengenalan Sistem
Manajemen Klinik
·
Penyelesaian Case
Report
|
Puskesmas
|
BAB
VI
|
FORM PENILAIAN
]
|
Case Based Discussion ( Presentation
Assessment)
Clerkship Program Of Dental Faculty Of
Baiturrahmah University
Evaluator : __________________________ Date : ________________
Student : ___________________________
Patient :_________________
age : __________________ sex :
___________
No
|
Item
|
Max (Score)
|
Score
|
1
|
Structure of the
writing
|
20
|
|
2
|
Depth of analysis
|
30
|
|
3
|
Ability to explain
( presentation)
|
20
|
|
4
|
Ability to answer
the question/ problem
|
20
|
|
5
|
Quality Of
References
|
10
|
|
Total Score
|
Comments : __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Student Signature : ____________ Evaluator
signature : ____________
Case Report ( Presentation Assessment)
Clerkship Program Of Dental Faculty Of Baiturrahmah University
Evaluator :
__________________________ Date : ________________
Student : ___________________________
Patient :_________________
age : __________________ sex :
___________
No
|
Item
|
Max (Score)
|
Score
|
1
|
Structure of the
writing
|
20
|
|
2
|
Depth of analysis
|
30
|
|
3
|
Ability to explain
( presentation)
|
20
|
|
4
|
Ability to draw the
clinical procedures
|
20
|
|
5
|
Quality Of
References
|
10
|
|
Total Score
|
Comments : __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Student Signature : ____________ Evaluator
signature : ____________
Critical Appraisal ( Presentation Assessment)
Clerkship Program Of Dental Faculty Of Baiturrahmah University
Evaluator : __________________________ Date : ________________
Student : ___________________________
Patient :_________________
age : __________________ sex :
___________
No
|
Item
|
Max (Score)
|
Score
|
1
|
Ability to explain
the content of the article
|
30
|
|
2
|
Structure of
presentasion
|
10
|
|
3
|
Overall
comprehension
|
20
|
|
4
|
Ability to appraise
the methodology of research
|
20
|
|
5
|
Ability to conclude
the benefit and the challenge of the article
|
20
|
|
Total Score
|
Comments : __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Student Signature : ____________ Evaluator
signature : ____________
Case Reflection (Assignement)
Clerkship Program Of Dental Faculty Of Baiturrahmah University
Evaluator :
__________________________ Date : ________________
Student : ___________________________
Patient :_________________
age : __________________ sex :
___________
No
|
Item
|
Max (Score)
|
Score
|
1
|
Structure of the
writing
|
20
|
|
2
|
Ability to reflect
the case
|
30
|
|
3
|
Ability to draw the
correct judgement and procedure
|
30
|
|
4
|
Quality Of
References
|
20
|
|
Total Score
|
Comments : __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Student Signature : ____________ Evaluator
signature : ____________
LAMPIRAN
Lampiran 1:
KEGIATAN IKGM-P DI PUSKESMAS
...............................................
PERIODE : ...............................................................................................
Hari
|
Tanggal
|
Kegiatan
|
TTD
|
1
|
|||
2
|
|||
3
|
|||
4
|
|||
5
|
|||
6
|
|||
7
|
|||
8
|
|||
9
|
|||
10
|
|||
11
|
|||
12
|
|||
13
|
|||
14
|
|||
15
|
|||
16
|
|||
17
|
|||
18
|
|||
19
|
|||
20
|
|||
21
|
|||
22
|
|||
23
|
|||
24
|
|||
25
|
|||
26
|
|||
27
|
|||
28
|
|||
29
|
|||
30
|
|||
31
|
|||
32
|
|||
33
|
|||
34
|
|||
35
|
|||
36
|
|||
37
|
|||
38
|
|||
39
|
|||
40
|
|||
41
|
|||
42
|
|||
43
|
|||
44
|
|||
45
|
Lampiran
2:
LEMBAR
SERAH TERIMA CASE REPORT
Tanggal
|
Nama Institusi
|
TTD & CAP
|
Dinas Kesehatan Kota Padang
|
||
Puskesmas ..................
|
||
Bagian IKGMP-Unbrah
|
Lampiran
3:
FORM PENJARINGAN
NAMA
|
:
|
|
UMUR
|
:
|
|
PEKERJAAN ORANG TUA
|
:
|
|
ALAMAT
|
:
|
|
TANGGAL PEMERIKSAAN
|
:
|
RA
|
||||||||||||||||
GS
|
55
|
54
|
53
|
52
|
51
|
61
|
62
|
63
|
64
|
65
|
||||||
GT
|
18
|
17
|
16
|
15
|
14
|
13
|
12
|
11
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
GT
|
48
|
47
|
46
|
45
|
44
|
43
|
42
|
41
|
31
|
32
|
33
|
34
|
35
|
36
|
37
|
38
|
GS
|
85
|
84
|
83
|
82
|
81
|
71
|
72
|
73
|
74
|
75
|
||||||
RB
|
D
|
=
|
d
|
=
|
|||
M
|
=
|
e
|
=
|
|||
F
|
=
|
f
|
=
|
DMFT/DMFS
= deft/defs =
Lampiran
4:
PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MASYARAKAT
Penyuluhan
adalah proses belajar secara non formal kepada sekelompok masyarakat tertentu,
dimana pada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut diharapkan terciptanya suatu
pengetian yang baik mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk merubah
perilaku seseorang, sekelompok orang atau masyarakat sehingga mempunyai
kemampuan dan kebiasaan untuk berperilaku hidup sehat di bidang kesehatan gigi
dan mulut.
Adapun
tujuan dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah:
1.
Meningkatkan pengetahuan kesehatan
sasaran di bidang kesehatan gigi dan mulut.
2.
Membangkitkan kemauan dan membimbing
masyarakat dan individu untuk meningkatkan dan melestarikan kebiasaan pelihara
diri di dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
3.
Mampu memelihara kesehatan gigi dan
mulut baik sendiri maupun kesehatan keluarga.
4.
Mampu menjalankan upaya mencegah
terjadinya penyakit gigi dan mulut serta menjelaskan kepada keluarganya tentang
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
5.
Mampu mengenal
adanya kelainan dalam mulut sedini mungkin kemudian mencari sarana pengobatan
yang tepat dan benar.
Berhasil atau tidaknya penyuluhan ditentukan oleh berbagai faktor.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah kondisi dari interaksi
antara komponen-komponen penyuluhan. Komponen penyuluhan adalah sebagai berikut :
1.
Penyuluh
Penyuluh adalah
pihak yang memberikan informasi terhadap sasaran. Penyuluh dapat terdiri dari
seseorang, beberapa orang maupun lembaga. Menyuluh tentang kesehatan
membutuhkan komunikasi yang baik, juga membutuhkan kompetensi educational
tambahan sehingga seorang penyuluh kesehatan dapat bekerja dengan setting yang
berbeda dan menggunakan strategi-strategi yang tepat untuk tujuan educational.
2. Sasaran
Sasaran adalah
pihak yang menerima informasi dari pihak penyuluh. Dalam penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut perlu diperhatikan tingkat kemampuan masing-masing sasaran
sesuai dengan kriteria sasaran yang dikehendaki.
3. Pesan
Pesan adalah informasi atau materi yang disampaikan
oleh penyuluh kepada sasaran. Pesan dapat berbentuk lisan maupun tulisan.
4. Media
Media
merupakan alat bantu pendidikan yang digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat oleh sasaran. Disebut media pendidikan
karena alat-alat tersebut merupakan alat saluran untuk menyampaikan karena
alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan
bagi masyarakat.
Metode penyuluhan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan
secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :
1.
Metode penyuluhan perorangan
(individual)
Dalam
penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah
atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru
tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
a.
Bimbingan dan penyuluhan
b.
Wawancara
2.
Metode penyuluhan kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompok
harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada
sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok
kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
penyuluhan. Metode ini mencakup :
a.
Kelompok besar, yaitu apabila peserta
penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok ini adalah
ceramah dan seminar.
b.
b. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta
penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah
diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan, permainan
simulasi.
3.
Metode penyuluhan massa
Dalam metode ini penyampaian informasi
ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public. Oleh karena
sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin,
pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan
kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
ditangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak
langsung, biasanya menggunakan media massa.
Keberhasilan suatu
proses pendidikan kesehatan dapat diukur melalui beberapa indikator seperti
pada keberhasilan proses pendidikan pada umumnya, yaitu:
1. Pengetahuan peserta didik terhadap materi
pendidikan yang diberikan (knowledge). Pengetahuan adalah merupakan hasil
‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
2. Sikap
atau tanggapan peserta didik terhadap materi pendidikan yang diberikan (attitude).
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek.
3. Praktek
atau tindakan yang dilakukan oleh peserta didik sehubungan dengan materi
pendidikan yang diberikan (practice).
Lampiran
5:
MEDIA
PROMOSI KESEHATAN
Media atau alat peraga
dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan
yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebarluasan informasi
Alat-alat
peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :
1.
Benda asli,
yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga
yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta
ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa
ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar.
2.
Benda tiruan,
yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya.
Benda
tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan.
Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda
asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari
bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.
3.
Gambar/Media
grafis,
seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
· Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang
berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus
jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang
lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat
dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman,
dan lain-lain.
·
Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang
berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan
gambar-gambar yang sederhana. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan
singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat
rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-lain.
4.
Gambar alat
optik.
seperti photo, slide, film, dll
DAFTAR
PUSTAKA
1. Mas
A. Pelayanan Masyarakat. Hal : 1-5. Diunduh dari: http://bz.blogfam.com/2010/10/program.html.
2. Poernomo
SD. Metode Pendidikan Kesehatan Gigi. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran
Gigi FKG UPDM. 2007; 4: 65-6.
3. Riyanti,
Eriska dan Risti Saptarini. Upaya Peningkatan
Kesehatan Gigi Dan Mulut Melalui
Perubahan Perilaku Anak. Diunduh dari: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/09/pustaka_unpad_Upaya-Peningkatan-Kesehatan-Gigi-dan-Mulut-Melalui-Perubahan.pdf
4. Rusli
M, Gondhoyoewono T. Pengaruh metode bermain terhadap penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. PDGI Online. Hal 1-3
5. Departemen
Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan,
Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008
6. Departemen
Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan
Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008
7. Departemen
Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pengembangan Media Promosi Kesehatan, Jakarta
2004
8. KepMenKes
RI no. 375/MenKes/SK/v/2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan 2005-2025
9. Metodologi
survey kesehatan
10. Oral
Health Survey WHO
11. Pedoman
Puskesmas, Kemenkes R.I.
12. Pedoman
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat, Departemen Kesehatan, Jakarta, 2004
13. Penelitian
Kesehatan
14. Penuntun
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, Departemen Kesehatan Rl, Jakarta
1994, 2010
15. Preventive
Dentistry, Sr. Drg. Be Kin Nio, Yayasan Kesehatan Gigi dan Mulut, Bandung, 1992
16. Riskesdas
tahun 2007
17. Soekidjo,
N. Ilmu kesehatan masyarakat (Prinsip-prinsip dasar). Edisi ke-2. Jakarta:
PT Rineka Cipta. 2003.
Label:Dental Public Health
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar